1.SEJARAH
Bola basket adalah olahraga bola berkelompok yang terdiri
atas dua tim beranggotakan masing-masing lima orang yang saling
bertanding mencetak poin dengan memasukkan bola ke dalam keranjang
lawan. Bola basket sangat cocok untuk ditonton karena biasa dimainkan di
ruang olahraga tertutup dan hanya memerlukan lapangan yang relatif
kecil. Selain itu, bola basket mudah dipelajari karena bentuk bolanya
yang besar, sehingga tidak menyulitkan pemain ketika memantulkan atau
melempar bola tersebut.
Bola basket adalah salah satu olahraga yang
paling digemari oleh penduduk Amerika Serikat dan penduduk di belahan
bumi lainnya, antara lain di Amerika Selatan, Eropa Selatan, Lithuania,
dan juga di Indonesia.
Sejarah perkembangan Basket dianggap sebagai
olahraga unik karena diciptakan secara tidak sengaja oleh seorang guru
olahraga. Pada tahun 1891, Dr. James Naismith., seorang guru Olahraga
asal Kanada yang mengajar di sebuah perguruan tinggi untuk para siswa
profesional di YMCA (sebuah wadah pemuda umat Kristen) di Springfield,
Massachusetts, harus membuat suatu permainan di ruang tertutup untuk
mengisi waktu para siswa pada masa liburan musim dingin di New
England.Terinspirasi dari permainan yang pernah ia mainkan saat kecil di
Ontario,Naismith menciptakan permainan yang sekarang dikenal sebagai
bola basket pada 15 Desember 1891.
Menurut cerita, setelah menolak
beberapa gagasan karena dianggap terlalu keras dan kurang cocok untuk
dimainkan di gelanggang-gelanggang tertutup, dia lalu menulis beberapa
peraturan dasar, menempelkan sebuah keranjang di dinding ruang
gelanggang olahraga, dan meminta para siswanya untuk mulai memainkan
permainan ciptaannya itu.
Pertandingan resmi bola basket yang
pertama, diselenggarakan pada tanggal 20 Januari 1892 di tempat kerja
Dr. James Naismith.Basket ball(sebutan bagi olahraga ini dalam bahasa
Inggris), adalah sebutan yang digagas oleh salah seorang muridnya.
Olahraga ini pun menjadi segera terkenal di seantero Amerika Serikat.
Penggemar fanatiknya ditempatkan di seluruh cabang YMCA di Amerika
Serikat. Pertandingan demi pertandingan pun segera dilaksanakan di
kota-kota di seluruh negara bagian Amerika Serikat.
Pada
awalnya,setiap tim berjumlah sembilan orang dan tidak ada
dribble,sehingga bola hanya dapat berpindah melalui pass (lemparan).
Sejarah peraturan permainan basket diawali dari 13 aturan dasar yang
ditulis sendiri oleh James Naismith. Aturan dasar tersebut adalah
sebagai berikut.
Bola dapat dilemparkan ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan.
Bola
dapat dipukul ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua
tangan, tetapi tidak boleh dipukul menggunakan kepalan tangan (meninju).
Pemain
tidak diperbolehkan berlari sambil memegang bola. Pemain harus
melemparkan bola tersebut dari titik tempat menerima bola, tetapi
diperbolehkan apabila pemain tersebut berlari pada kecepatan biasa.
Bola harus dipegang di dalam atau diantara telapak tangan. Lengan atau anggota tubuh lainnya tidak diperbolehkan memegang bola.
Pemain
tidak diperbolehkan menyeruduk, menahan, mendorong, memukul, atau
menjegal pemain lawan dengan cara bagaimanapun. Pelanggaran pertama
terhadap peraturan ini akan dihitung sebagai kesalahan, pelanggaran
kedua akan diberi sanksi berupa pendiskualifikasian pemain pelanggar
hingga keranjang timnya dimasuki oleh bola lawan, dan apabila
pelanggaran tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mencederai lawan,
maka pemain pelanggar akan dikenai hukuman tidak boleh ikut bermain
sepanjang pertandingan. Pada masa ini, pergantian pemain tidak
diperbolehkan.
Sebuah kesalahan dibuat pemain apabila memukul bola
dengan kepalan tangan (meninju), melakukan pelanggaran terhadap aturan 3
dan 4, serta melanggar hal-hal yang disebutkan pada aturan 5.
Apabila
salah satu pihak melakukan tiga kesalahan berturut-turut, maka
kesalahan itu akan dihitung sebagai gol untuk lawannya (berturut-turut
berarti tanpa adanya pelanggaran balik oleh lawan).
Gol terjadi
apabila bola yang dilemparkan atau dipukul dari lapangan masuk ke dalam
keranjang, dalam hal ini pemain yang menjaga keranjang tidak menyentuh
atau mengganggu gol tersebut. Apabila bola terhenti di pinggir keranjang
atau pemain lawan menggerakkan keranjang, maka hal tersebut tidak akan
dihitung sebagai sebuah gol.
Apabila bola keluar lapangan
pertandingan, bola akan dilemparkan kembali ke dalam dan dimainkan oleh
pemain pertama yang menyentuhnya. Apabila terjadi perbedaan pendapat
tentang kepemilikan bola, maka wasitlah yang akan melemparkannya ke
dalam lapangan. Pelempar bola diberi waktu 5 detik untuk melemparkan
bola dalam genggamannya. Apabila ia memegang lebih lama dari waktu
tersebut, maka kepemilikan bola akan berpindah. Apabila salah satu pihak
melakukan hal yang dapat menunda pertandingan, maka wasit dapat memberi
mereka sebuah peringatan pelanggaran.
Wasit berhak untuk
memperhatikan permainan para pemain dan mencatat jumlah pelanggaran dan
memberi tahu wasit pembantu apabila terjadi pelanggaran berturut-turut.
Wasit memiliki hak penuh untuk mendiskualifikasi pemain yang melakukan
pelanggaran sesuai dengan yang tercantum dalam aturan 5.
Wasit
pembantu memperhatikan bola dan mengambil keputusan apabila bola
dianggap telah keluar lapangan, pergantian kepemilikan bola, serta
menghitung waktu. Wasit pembantu berhak menentukan sah tidaknya suatu
gol dan menghitung jumlah gol yang terjadi.
Waktu pertandingan adalah 4 quarter masing-masing 10 menit
Pihak yang berhasil memasukkan gol terbanyak akan dinyatakan sebagai pemenang.
Pada
Agustus 1936, saat menghadiri Olimpiade Berlin 1936, ia dinamakan
sebagai Presiden Kehormatan Federasi Bola Basket Internasional. Terlahir
sebagai warga Kanada, ia menjadi warga negara Amerika Serikat pada 4
Mei 1925.
Naismith meninggal dunia 28 November 1939, kurang dari enam bulan setelah menikah untuk kedua kalinya.
2.DASAR-DASAR BOLABASKET
Untuk menjadi pemain yang baik perlu
menguasai fumdamental (dasar-dasar teknik, taktik dan strategi) dari
permainan bola basket ini. Dengan menguasai petunjuk serta mengenal
lebih baik dasar-dasar permainan dan peraturan permainan yang berlaku di
dunia internasional, diharapkan mutu permainan yang kita sajikan akan
bertambah baik dan makin maju.
Teknik dasar permainan bola basket terdiri dari beberapa macam cara :
Cara melempar dan menangkap bola
Macam-macam operan dengan dua tangan :
1. The two hand chest pass : operan setinggi dada/ tolakan dada
2. The over head pass : operan atas kepala
3. The bounce pass : operan pantulan
4. The under hand pass : operan ayunan bawah
Macam-macam operan dengan satu tangan :
1. The side arm pass/the base ball pass : operan samping
2. The lop pass : operan lambung
3. The back pass : operan gaetan
4. The jump hand pass : operan lompat
Lemparan tolakan dada dengan dua tangan
Lemparan
atau operan ini merupakan lemparan yang sangat banyak dilakukan dalam
permainan. Lemparan ini sangat bermanfaatuntuk operan jarak pendek
dengan perhitungan demi kecepatan dan kecermatan dan kawan penerima bola
tidak dijaga dengan dekat. Jarak lemparan ini antara 5 sampai 7 meter.
Lemparan samping
Lemparan
samping berguna untuk operan jarak sedang dan jarak kira-kira antara 8
sampai 20 meter, bisa dilakukan untuk serangan kilat.
Lemparan di atas kepala dengan dua tangan
Operan
ini biasanya digunakan oleh pemain-pemain jangkung, untuk menggerakkan
bola di atas sehingga melampui daya raih lawan. Operan ini juga sangat
berguna untuk operan cepat, bila pengoper itu sebelumnya menerima bola
di atas kepala.
Lemparan bawah dengan dua dua tangan
Lemparan atau
operan ini sangat baik dilakukan untuk operan jarak dekat terutama
sekali bila lawan melakukan penjagaan satu lawan satu.
Lemparan kaitan
Operan
kaitan sebaiknya diajarkan setelah lemparan-lemparan yang lain
dikuasai. Operan ini digunakan untuk dapat melindungi bola dan mengatasi
jangkauan lawan terutama sekali bagi lemparan yang lebih pendek dari
panjangnya. Ciri lemparan ini : bola dilemparkan di samping kanan/kiri,
terletak di atas telinga kiri/kanan dan penerima ada di kiri kanan
pelempar. Di samping operan-operan tersebut di atas, masih ada lagi
macam-macam operan yang pada hakekatnya adalah merupakan kombinasi dari
operan tersebut di atas.
Menangkap
Menangkap bola dapat dilakukan
dengan satu tangan atau dengan dua tangan, baik dalam keadaan berhenti ,
berjalan maupun dalam keadaan berlari.
Cara memantul-mantulkan bola
Dribbling
atau memantul-mantulkan bola (membawa bola) dapat dilakukan dengan
sikap berhenti, berjalan atau berlari. Pelaksanaannya dapat dikerjakan
dengan tangan kanan atau tangan kiri, seperti :
1. Dribble rendah
2. Dribble tinggi
3. Dribble lambat
4. Dribble cepat
Cara memasukkan bola atau menembak (shooting)
Bila dilihat dari posisi badannya terhadap papan maka dapat dibedakan :
1. Menghadap papan (facing shoot)
2. Membelakngi papan (back up shoot)
Sedang cara pelaksanaannya dapat dilakukan dengan sikap berhenti, memutar, melompat dan berlari.
3. Menghadap papan dengan sikap berhenti :
a. tembakan dua tangan dari dada (two handed set shoot)
b. tembakan dua tangan dari atas kepala (two handed over head set shoot)
c. tembakan satu tangan (one hand set shoot)
d. tembakan satu tangan dari atas kepala (one hand over head shoot)
4. Menghadap papan dengan sikap melompat
a. tembakan lompat dengan dua tangan dari atas kepala (two hand overhead jump shoot)
b. tembakan lompat dengan satulengan (one hand shoot)
5. Menghadap papan dengan sikap lari
a. tembakan lari menyentuh/memantul papan dengan tangan kanan atau kiri (righ/left hand lay-up shoot).
b. Tembakan lari menyentuk papan dengan dua tangan dari bawah (teo hand under hand lay-up shoot)
c. Tembakan lari menyentuh papan dengan dua tangan bawah (two hand over head lay-up shoot)
d. Tembakan lari menyentuh papan dengan satu tangan bawah (one hand under hand lay-up shoot)
6. Membelakangi papan dengan sikap berhenti
a. tembakan memutar lurus di bawah keranjang (straight turn shoot under basket)
b. tembakan melangkah di bawah keranjang (step bawah shoot under basket)
c. tembakan gaetan (the hock shoot)
d. tembakan ayunan di bawah keranjang dengan kedua tangan (two hand under hand sweep shoot)
e. tembakan ayunan di bawah keranjang dengan satu tangan (one hand under hand sweep shoot)
7. Membelakangi papan dengan sikap melompat
a. tembakan melompat di bawah keranjang (up and under shoot)
b. tembakan melompat memutar dengan kedua tangan (one hand jump twist shoot)
c. tembakan melompat memutar dengan satu tangan (one hand jump twist shoot)
Cara berputar (Pivot)
Memutar badan dengan salah satu kaki menjadi as/poros putaran (setelah kita menerima bola).
a. pivot kemudian dribble (membawa bola)
b. pivot kemudianpassing (melempar bola)
c. pivot kemudian shooting (menembakan bola)
Olah kaki atau gerakan kaki (foot work)
Yang dimaksud dengan olah kaki atau gerakan kaki ialah :
Keterampilan penguasaan gerak kaki di dalam hal :
a. dapat melakukan start dengan cepat dan berhenti dengan segera tanpa kehilangan keseimbangan
b. cepat mengubah arahgerak baik dalam pertahanan maupun dalam penyerangan.
Menggiring bola dapat dibagi dua :
a. menggiring bola tinggi, gunannya untuk memperoleh posisi mendekati basket lawan.
b. Menggiring bola rendah, gunanya untuk menyusup dan mengacaukan pertahanan lawan, dan menggiring bola dalam menghadapi lawan.
3.POSISI PEMAIN
Guard
Posisi ini lebih sering berada di luar key
hole atau perimeter area. Kebanyakan tim menempatkan pemain mereka yang
plaing kecil dan paling cepat untuk posisi ini.Guard lebih sedikit
beradu kontak fisik dengan pemain lawan dibandingkan dengan posisi
forward dan center. Posisi guard sendiri terdiri dari dua macam; point
guard dan shooting guard.
Point guard
Bertugas mengatur
permainan dengan mengatur strategi yang akan diterapkan dengan
menerapkan pola-pola permainan yang telah dipelajari oleh timnya.
Walaupun handling bola penting pada posisi manapun, namun banyak yang
percaya yang mempunyai kemampuan dribble paling baik akan cocok
menempati posisi ini. Point guard mengatura serangan dan biasanya
mempunyai tipikal melakukan passing yang pertama, jadi akurasi dana
passing yang tepat adalah kunci dari kesuksesan pada posisi ini. Point
guard seharusnya menjadi yang terdepan dalam memberikan assist di dalam
timya.
Shooting guard/small forward
Shooting guard, tergantung
dari strategi serangannya, akan menjadi pemain yang membantu bola
mengalir dalam serangan, tapi pemain ini juga menjadi penembak utama,
dan juga dapat melakukan drive ke dalam. Mereka juga dapat merangkap
menjadi small forward, dan diharapkan dapat membuat screen dan mempunyai
kemampuan rebound yang baik.
Forward
Kebanyakan forward
mempunyai postur badan yang lebih besar dan lebih kuat dibandingkan
posisi guard dan tentu saja mempunyai kemampuan rebound yang lebih baik
dibandingkan guard posisi ini kadang disebut juga dengan power forward.
Seorang forward harus dapat melihat posisi kosong di dekat key hole
untuk melakukan penetrasi ke dalam, yang kemudian diharapkan dapat
menerima passing lalu dilanjutkan dengan drive ke dalam. Forward
biasanya memiliki postur tinggi dan kuat, tugas utama mereka adalah
melakukan rebound dan bekerja di paint area. Forward diharuskan memiliki
kemampuan menembak medium yang baik. Tembakan mereka akan lebih banyak
berada di dekat ring atau sekitar paint area. Forward adalah salah satu
posisi penting dalam permainan basket.
Center
Sering juga
disebut big man dalam permainan basket. Biasanya mereka pemain yang
paling tinggi dan paling besar dalam permainan. Pemain ini bertanggung
jawab dalam melakukan rebound dan bermain di area key hole, center harus
dapat memperjuangkan rebound dan bermain di bawah ring.
Demikian
posisi-posisi yang ada dalam bermain basket, dengan dasar ini
diharapkan kita dapat mengetahui posisi kita dalam bermain menjadi lebih
efisien dan pastinya lebih baik lagi dalam bermain basket.
4.Latihan basket
Lest’s Practice …!
Dalam penyusunan Rencana iduk
Latihan pelatih harus pandai menyusun bahan-bahanya sendiri yang akan
mengisi dan memenuhi kebutuhan regunya dalam batas waktu dari
rencananya. Tetapi pada pokoknya setiap rencana induk harus teknis
seorang pemain basket.Unsur-unsur teknis itu adalah :
1. Pembinaan fisik (conditioning).
2. Tehnik dasar permainan (fundamentals).
Passing-dribbling-shooting-footwork-rebounding-individual offence/defence.
3.
Pembinaan penyerangan dan pertahanan regu penyerang tanpa lawan, dengan
1 lawan dan dengan 2 lawan-tiga penyerang tanpa lawan, dengan 1 lawan
dengan 2 lawan dan lawan 3 lawan-empat penyerang tanpa lawan, dengan 1,
2, 3, dan 4 lawan.
4. Penyerangan dengan kelima pemain.
• Penyerangan setengah lapangan satu lawan satu
atau man to man.
• Penyerangan setengah lapang terhadap berbagai pertahanan
daerah (zone deffence).
• Penyerangan terhadap pertahanan press (press deffence).
• Penyerangan kilat (fast break).
• Penyerangan dari jump-ball.
• Penyerangan dari tembakan hukuman.
• Penyerangan (permainan) dari bola out (out of bound).
5. Pertahanan (cara melakukan).
• Penyerangan melawan pertahanan yang khusus bertugas.
• Pertahanan man to man tanpa switching.
• Pertahanan dengan berbagai bentuk zone.
• Pertahana setengah lapangan.
• Pertahanan melawan serangan kilat.
• Pertahana khusus dalam jump-ball.
• Pertahanan khusus dalam menghadapi tembakan hukuman.
6. Cara melakukan pembekuan permainan.
7. Bentuk dan gaya-gaya permainan khusus.
Rencana Latihan Mingguan
1. Pembinaan fisik (conditioning)
2. Tehnik dasar permainan fundamental :
Passing-dribbling –rebuonding-shooting-footwork-individual offence
3. Dasar penyerangan.
4. Penyerangan kilat (fast break) .
5. Dasar pertahanan regu.
Rencana Latihan Harian
1. 16.00 – 16.10 : Pemanasan dengan olah kaki-merubah arah (loncatan ditempat-pivot-lalu melakukan jump-shoot)
2. 16.10 – 16.20 : Tembakan lay-up
3. 16.20 – 16.30 : Tembakan loncatan (jump-shoot).
4. 16.30 – 16.45 : Latihan pengembangn fisik.
5. 16.45 – 16.55 : Merayah atau rebound dalam bertahan.
6. 16.55 – 17.05 : Penyerangan kilat 2 lawan 1, dilapangan depan.
7. 17.05 – 17.25 : Penyerangan regu berlima melawan pertahanan man to man tanpa penahanan.
8. 17.15 – 17-25 : Bertahan melawan pemain pivot.
9. 17.25 – 17.35 : Permainan setengah lapangan.
10. 17.35 – 17.45 : Tembakan hukuman.
11. 17.45 – 17.50 : Petunjuk-petunjuk khusus bagi beberapa pemain.
Dengan
melaksanakan latihan yang sesuai dengan rencana latihan harian dan
beberapa pada rencana mingguan yang bersumber pada proyek rencana untuk
latihan, maka dapatlah dikontrol dan akan terjamin bahwa pelaksanaan
latihan itu betul-betul mengarah kepada tujuan seperti yang ditetapkan
oleh induk rencana latihan dan inilah yang harus menjadi kebiasaan kerja
sehari-hari dari para coach/pelatih bola basket.
5.POLA PENYERANGAN DALAM BOLA BASKET
Perkembangan basket dari tahun
ketahun sangat pesat dan persaingan tim-tim basket dari tingkat sekolah
sampai tingkat nasional semakin ketat, hal ini mendorong platih-platih
untuk membuat strategi-strategi atau pola-pola permainan yang lebih
kreatif dan inovatif,Pola penyerangan merupakan rencana penyerangan yang
bertujuan untuk membentuk serangan yang lebih tajam, Pola penyerangan
dalam bola basket dapat diklakukan dengan cara :
1.Set offens
Serangan
yang direncanakan dan dibangun dari awal sampai penyelesaian akhirnya
(finishing tought),merupakan kebalikan dari serangan fast break.
2. Fast break.
Serangan
yang dilakukan secara serentak dan cepat sebelum lawan sempat membuat
pola pertahanannya (mencapai balans pertahan).Tujuannya menempatkan satu
atau dua orang penyerang dalam posisi bebas untuk mencetak gol.
3. Shuffele.
Suatu
sistem penyeranagn yang dilakukan oleh semua pemain dari satu regu
bergerak dsri satu posisi ketempat lain dengan teratur sesuai rencana
guna membuka/mendapatkan kesempatan mencetak gol.
4.double pivot offence.
Cara
menyerang suatu tim dengan menempatkan dua pemain masing-masing
(biasanya pemain jangkung) berada jauh disudut daerah pertahanan
lawan,satu diujung kiri dan satu diujung kanan.
5.Give and go weave.
Serangan bergerombolpergi dan datang.
Cara
menyerangsuatu regu yang melibatkan lima pemai untuk terus bergerak
sambil saling mengoper guna mencapai lubang pertahanan lawan.
Playmaker:Pengatur serangan,biasanya dilakukan oleh seorang pemain inti.
6.Drive,driving
Gerakan
cepat dan agresif seorang penyerang yang mendribble bola sambil
menerobos ke basket lawan dengan keinginan besar untuk mencetak gol.
6.POLA DEFENSE
“Offense can make you win the game, but defense can make you be the champion”
Dari
kalimat tersebut dapat kita bayangkan betapa pentingnya defense dalam
bola basket. Sehingga seorang pelatih sangat dituntut menguasai taktik
defense bagi timnya. Dalam melakukan set defense, seorang pelatih
seharusnya dapat melakukannya sesuai filosofi defense yang dimilikinya,
Apa yang dimaksud defense?
Apa tujuan defense yang dilakukan?
Apa standar defense yang ingin dilakukan?
Lalu
dengan itu seorang pelatih baru dapat merencanakan bagaimana seharusnya
defense itu dilakukan dan itu semua diberikan pada programlatihan yang
akan diberikan.
Filosofi defense setiap pelatih boleh saja berbeda,
atau sama dengan yang lainnya, namun hal itu tidak menjadikan sebeuah
defense dianggap terbaik dibanding defense yang lainnya. Hal-hal yang
dapat membedakan sebuah defense antara lain
Materi pemain,
Kemampuan/keterampilan pemain individu pemain,
Kejelian pelatih dalam merancang,
Memberikan dan mengoreksi sebuah defense
Dalam
merancang sebuah defense, selain disesuaikan dengan filosofi defense
pelatih, juga tidak tertutup kemungkinan harus melihat materi pemain
yang ada, jika materi pemain yang ada tidak mencukupi kubutuhan atas
filosofi yang diyakini oleh pelatih, dapat saja pelatih tersebut
malakukan sedikit perubahan terhadap defense yang akan diberikan
selanjutnya tahap demi tahap pelatih tersebut melakukan dasar-dasar
untuk melakukan defense yang diinginkannya.
Jean Pierre Balduin,
insturktur IOC yang pernah memberikan penataran pelatih di Indonesia
pernah mengatakan, “tidak ada defense yang paling baik, yang ada
hanyalah defense yang berguna untuk sebuah tim”. Hal ini seharusnya
mengingatkan setiap pelatih untuk merancang pola defense yang sesuai
dengan apa yang dimiliki dan diperlukan oleh timnya. Namun tidak
tertutup kemungkinan seorang pelatih meniru defense yang dilakukan
sebuah tim, namun haruslah dilakukan beberapa modifikasi (dengan
melakukan pengurangan atau penambahan atau penempatan pemain) untuk
disesuaikan dengan kebutuhan atau materi pemain yang dimilikinya.
Untuk dapat memenuhi kebutuhan akan filosofi defense, dibutuhkan banyak factor antara lain :
Kemampuan fisik yang bagus
Kemampuan motorik yang baik, terutama olah kaki dan koordinasi
Kemampuan membaca permainan lawan (visi)
Kemampuan mental / psikologis yang baik, sehingga tidak mudah diintimidasi lawan dan pantang menyerah
“Defense yang telihat baik dimainkan oleh sebuah tim, belum tentu dapat dimainkan dengan sama baiknya oleh tim yang lain”
Hal yang harus diperhatikan dalam melatih defense
Bagaimana pelatih dapat memantau dan mengoreksi kesalahan sekecil apapun yang dilakukan oleh individu atau tim
Melatih
defense membutuhkan waktu dan kesabaran. Hal ini disebabkan latihan
defense sangat kompleks dan umumnya dianggap atlit bukan hal yang
menyenangkan
Dibutuhkan kematangan psikologis seorang pelatih dalam
melatih defense, dimana dari hal tersebut diharapkan dapat mentransfer
pengetahuan bahwa latihan defense juga bisa menyenangkan serta kesabaran
pelatih dalam melatih defense
Tidak semua set defense dapat
diterapkan melawan tim berbeda. Oleh karena itu pemain harus dibekali
dengan berbagai macam defense
Sebuah set defense yang dapat dimainkan
dengan baik oleh salah satu tim, belum tentu dapat dimainkan dengan
kualitas yang sama baiknya oleh tim yang lainnya.
Sebuah set defense harus memperhatikan materi pemain yang dimiliki dan lawan yang akan dihadapi.
7.MEMECAHKAN (ZONE OFFENSE)
Zone
defense memberikan permasalahan tersendiri untuk offense. Strategy yang
berhasil diterapkan untuk melawan man-to-man defense sering kali tidak
bisa dijalankan ketika melawan zone defense. Strategi zone offense harus
digunakan menghadapi zone defense. Terdapat dua jenis zone offense yang
digunakan, yaitu “zone 1″ dan “zone 2″. Kedua zone offense tersebut
dirancang untuk melawan zone defense dengan dua pemain defensive di
depan (“zone 1″), dan zone defense dengan satu pemain defensive di depan
(“zone 2″).
Taktik & strategi.com
9.Petunjuk umum menyerang zone defense
Gunakan serangan cepat
Gerakkan bola ke depan dan lakukan fast-break secepat mungkin, sebelum zone defense lawan terbentuk.
Lakukan defense full-court press
Defense
full-court press menyebabkan pertandingan menjadi bertempo cepat dan
lebih terbuka, sehingga lebih mudah diserang dengan fast-break.
Pertandingan dengan tempo lambat akan membuat zone defense lawan menjadi
efektif sehingga sulit untuk ditaklukkan.
Analisa jenis zone defense lawan
Ketahui
jenis zone defense yang sedang diterapkan oleh lawan, apakah 2-3,
1-2-2, dll. Kemudian lakukan zone offense yang sesuai untuk digunakan.
Jika zone defense lawan menggunakan dua pemain defensive di depan
(misalnya, 2-3 atau 2-1-2), maka gunakan zone offense dengan satu pemain
guard berperan sebagia point guard, dengan tujuan untuk memecah
konsentrasi dua pemain defensive yang berada di depan. Contoh strategi
zone offense yang dapat digunakan adalah: 1-3-1, 1-2-2, “3-out, 2-in”,
atau 1-4.
Sebaliknya, jika zone defense lawan menggunakan satu pemain
defensive di depan (misalnya, 1-3-1 atau 1-2-2), maka gunakan zone
offense dengan dua guard yang diposisikan di sekitar area wing sehingga
mengapit pemain defensive yang berada di depan. Contoh strategi zone
offense yang apat digunakan adalah: 2-1-2, 2-3, 2-2-1, atau “4-out,
1-in”.
Terus amati apakah defense yang digunakan lawan berubah, dan
bersiaplah untuk mengubah strategi offense yang diterapkan. Beberapa tim
sering mengubah-ubah jenis defense yang digunakan, dan oleh karena itu
sebaiknya time-out dapat digunakan untuk menyesuaikan strategi zone
offense.
Sabar
Selalu bersabar ketika melakukan offense. Pastikan
pemain yang mempunyai kemampuan shooting terbaik memperoleh kesempatan
terbuka untuk melakukan shooting. Ketika melawan zone defense, shooting
dari luar lebih mudah dilakukan, meskipun tidak ada pergerakan dari
pemain. Tetapi, sebaiknya sebisa mungkin serangan dilakukan sampai
jantung pertahanan lawan. Aturan yang dapat diterapkan adalah sebelum
melakukan shooting dari luar, salah seorang pemain low post atau high
post harus pernah menguasai bola terlebih dahulu (kecuali sedang dalam
transition offense).
Offensive rebound
Selalu berusaha untuk
mendapatkan offensive rebound karena sering kali penugasan box-out dalam
zone defense tidak jelas, dan peluang melakukan shooting dengan
persentase yang lebih baik dapat diperoleh melalui offensive rebound.
Jaga jarak antar pemain
Longgarkan
zone defense dengan passing ke area wing atau corner, dan lakukan skip
pass ke area yang berlawanan. Para pemain sebaiknya tidak berkumpul di
suatu area, dan harus mengisi celah-celah yang terdapat pada zone
defense yang sedang diterapkan lawan.
Lakukan “overload” dengan
menempatkan beberapa pemain offensive tambahan di salah satu sisi
lapangan sehingga melebihi jumlah pemain yang bisa dijaga oleh pemain
defensive.
Serang melalui celah-celah, tetapi hindari dribble yang tidak perlu
Dribble
yang tidak perlu dapat menyebabkan zone defense lawan dapat kembali
teratur. Akan tetapi, pemain yang berada di area point dan wing dapat
melakukan penetrasi melalui celah-celah pada zone defense lawan, dan
memberikan umpan matang ke pemain low post atau high post. Alternatif
lainnya adalah dengan melakukan “penetrate and pitch back”. Ketika
seorang pemain melakukan penetrasi, pemain lain di area perimeter
berotasi mengisi posisi yang ditinggalkan oleh pemain yang melakukan
penetrasi. Selanjutnya, setelah penetrasi yang dilakukan dapat “menarik”
pemain defensive yang ada di luar untuk masuk ke dalam, maka pemain
yang melakukan penetrasi dapat berhenti, pivot, dan melakukan passing
kembali ke arah dari mana dia berasal, yang akan menciptakan kesempatan
terbuka untuk melakukan shooting three-point.
Usahakan menyerang dari dalam
Serangan
dari dalam dapat menghasilkan kesempatan shooting dengan persentase
yang lebih baik. Seorang pemain boleh melakukan shooting dari luar atau
three-point, tetapi jangan selalu bergantung pada shooting dari jarak
jauh setiap kali melakukan serangan. Harus ditemukan cara untuk
melakukan serangan sampai jantung pertahanan lawan. Jika berhasil
melakukan serangan sampai ke dalam, maka akan menyebabkan permasalahan
tersendiri bagi zone defense yang dapat menghasilkan situasi foul
trouble, dan kesempatan yang lebih terbuka untuk melakukan shooting dari
luar karena pemain lawan lebih berkonsentrasi untuk memperkuat
pertahanan di dalam.
Passing cepat
Skip pass dari area corner ke
area wing dari sisi yang berlawanan, atau sebaliknya dapat digunakan
untuk mengacaukan pertahanan lawan. Pemain seharusnya juga melakukan
beberapa gerakan fake, misalnya, seorang pemain dapat melakukan fake
shot atau fake pass yang menyebabkan zone defense bergerak ke salah satu
arah, kemudian dilanjutkan dengan passing ke arah yang berlawanan.
Lakukan gerakan reversal beberapa kali sehingga para pemain defensive
keluar dari posisi yang seharusnya.
Terapkan screen
Screen dapat
diterapkan, baik di dalam maupun di luar. Para pemain sebaiknya
melakukan gerakan cut ke ruang terbuka, dan mencoba menyerang dari
weak-side, atau “back-door”. Back screen yang dilakukan terhadap pemain
defensive di area low post di sisi weak-side sering memberikan
keuntungan jika diikuti dengan skip pass dari area corner ke area wing,
atau sebaliknya. Jika pemain defensive low post dapat mengejar bola,
maka passing ke dalam biasanya dapat dilakukan.
Perimeter dalam posisi triple-threat
Pastikan
para pemain dalam posisi “tripe-threat” ketika menerima passing, siap
untuk melakukan shooting, passing, atau penetrasi. Jangan biasakan
langsung melakukan dribble setiap kali menerima passing. Kecuali
terdapat celah untuk dilakukan penetrasi, para pemain harus menerima
passing dalam posisi triple threat.
Strategi terakhir
Jika tim
sedang memimpin pertandingan dan lawan mengubah jenis strategi defense
yang diterapkan, yang membuat kita tidak percaya diri dapat menaklukkan
zone defense yang sedang diterapkan oleh lawan, maka kita dapat
“menolak” untuk melawannya. Strategi offense yang seharusnya diterapkan
adalah “4-corners” delay offense. Karena kita sedang memimpin
pertandingan, maka tim lawan pada akhirnya pemain defensive akan keluar
dan mengubah kembali jenis defense-nya (mungkin menjadi man-to-man).
Tentu saja, strategi ini tidak akan bekerja jika waktu yang tersisa
masih banyak. Dan juga, jika gaya bermain tim kita adalah fast-break,
maka melakukan strategi delay offense akan sangat merugikan.
Taktik & strategi.com
10.Motivasi pemain
Michael Jordan, Sang Legenda Basket
Dunia
olahraga mengenal beberapa nama sebagai legendanya masing-masing. Tinju
ada Mohammad Ali. Sepakbola ada Pele dan Maradona. Golf ada nama Tiger
Woods. Balap F1 ada Michael Schumacher. Dan, di bola basket, ada satu
nama yang dianggap paling berpengaruh hingga sekarang, Michael Jordan.
Untuk
satu nama terakhir, meski sudah pensiun dari olahraga yang membesarkan
namanya, namun dirinya seolah tak tergantikan. Beberapa nama yang
dianggap sebagai the next Jordan-di arena basketball Amerika, NBA-tetap
tak bisa menggantikan ketenarannya. Nomor kaosnya-23-hingga kini juga
digantung di langit-langit hall of fame sebagai bentuk penghargaan atas
prestasinya.
Michael Jordan memang sosok yang sangat komplit. Di
dalam lapangan, kemampuannya tak diragukan lagi. Berbagai atraksi
menarik disuguhkan saat bertanding. Ia bahkan disebut-sebut bukan lagi
sebagai seorang atlet, melainkan sudah menjadi aktor film yang
mengundang decak kagum penontonnya. Karena itu, tak heran, kala ia
pernah memutuskan pensiun dini-pada tahun 1993-jumlah penonton basket di
dunia menurun.
Dunia basket seakan kehilangan ruhnya. Tak urung,
komentar yang meminta Jordan kembali ke lapangan terus bergema. Dan, hal
itu akhirnya diwujudkan oleh Michael dengan bergabung lagi ke tim
Chicago Bulls pada tahun 1995. “Saya mundur karena merasa sudah tak ada
tantangan lagi. Dan saya kembali lagi karena saya merasa kini ada
tantangan baru,” sebut Jordan dalam sebuah wawancara.
Sosok Jordan
memang fenomenal. Jika beberapa orang merasa kurang nyaman saat bertemu
dengan halangan dan rintangan, ia justru mencarinya. Misalnya, ketika ia
kembali dari pensiunnya, secara tidak langsung, ia menantang pemain
basket yang dianggap sebagai penggantinya, Kobe Bryant. Dalam sebuah
pertandingan para bintang, ia beraksi mencoba menundukkan juniornya
tersebut.
Hal tersebut juga ditunjukkan ketika masa awal kuliah.
Karena tak punya tinggi badan yang memadai untuk masuk tim utama,
dirinya sempat disingkirkan. Namun, bukannya merasa putus asa, ia terus
berlatih sendiri hingga tinggi badannya mencukupi. Meski masih dianggap
kurang ideal, ia mampu mencetak skor meyakinkan sehingga akhirnya jadi
pilihan utama. “Saya dapat menerima kegagalan, tapi saya tidak dapat
menerima jika saya belum mencoba,” sebut Jordan mengungkap rahasia
suksesnya.
Tantangan dan halangan memang sering justru jadi penguat
dirinya untuk mencapai prestasi. Pernah, ketika ia mulai masuk di tim
profesional NBA, karena memunyai prestasi cemerlang, ia justru sempat
“dikucilkan” oleh pemain senior. “Saat kita ingin mencapai sesuatu,
pasti akan ada halangan. Saya juga menjumpainya seperti juga orang lain.
Tapi, seharusnya itu tak perlu menghentikan kita. Seperti saat
mendapati tembok, jangan berpikir menyerah, tapi coba lompati dan
lewati,” ungkap Jordan. Dengan keyakinan inilah, Jordan mampu mengubah
tantangan itu sebagai batu loncatan mencapai sukses yang lebih maksimal.
Kini,
nama Jordan sangat lekat sebagai ikon NBA. Tak urung, legenda basket
lain seperti Larry Bird pun hingga sampai mengomentari, “Dewa menyamar
sebagai Michael Jordan.” Prestasi fenomenalnya membuat ia sering
diundang untuk menyemangati banyak orang dalam berbagai bidang. “Saya
sudah lebih dari 9000 kali gagal melakukan tembakan. Saya sudah hamper
300 kali kalah dalam pertandingan. Setidaknya, 26 kali saya dipercaya
untuk menjadi algojo penentu kemenangan dan saya gagal. Saya gagal terus
dan terus dalam hidup saya. Dan, justru karena itulah saya sukses,”
sebut Jordan dalam beberapa kali pidatonya.
Prestasi fenomenal
Michael Jordan tak diperoleh dalam sekali dua kali latihan. Ia juga
sering gagal dalam kariernya. Namun, justru itulah yang menjadikan dia
legenda hingga saat ini. Karena, ia tak pernah menyerah pada
keterbatasan. Dan bahkan, ia mampu mengubahnya menjadi sebuah kekuatan.
Keyakinan, kerja keras, dan ketekunan adalah contoh nyata dari seorang
Michael Jordan yang patut kita contoh untuk mencapai sukses sebenarnya.